Pesan Ukhuwah Islamiyah ustadz Bachtiar Nasir di Universitas Islam Madinah

Kunjungan Sekretaris Jendral MIUMI ust. Bachtiar Muhammad Nasir, Lc. ke  Universitas Islam Madinah di sela kunjungannya ke Baitullah kali ini untuk bernostalgia dengan kampus yang pernah meluluskan beliau, sekaligus mempererat tali silaturahim dengan mahasiwa Indonesia yang masih menempuh studi di kampus ini.

Memperkuat jiwa Ukhuwwah Islamiyah adalah pesan pokok tausiyah di depan para mahasiswa yang hadir siang tadi (Sabtu, 19 September 2015). Baik mahasiswa Indonesia senior maupun junior mendengarkan dengan seksama “cerita” yang disampaikan ketua Ikatan Alumni UIM di masjid baru kampus.

Diantara pesan tersirat yang juga beliau sampaikan di depan para penuntut ilmi ini, ialah agar menumbuhkan rasa saling tolong menolong dan berbaik sangka kepada sesama “muslim”, bukan hanya sesama organisasi. “Yang dari Wahdah berkhidmat kepada Al-Irsyad, yang dari Al-Irsyad berkhidmat kepada Persis, yang dari Persis berkhidmat kepada Muhammadiyah, yang dari Muhammadiyah berkhidmat kepada … yang NU ada nggak di sini? Ya! Karena kita semua sama”

Beliau juga menggambarkan bagaimana peta dakwah yang akan dihadapi oleh mahasiswa setelah lulus kuliah nanti, karena sudah tak diragukan lagi jam terbang ustadz Bachtiar di medan dakwah Nusantara. “Apa yang mahasiswa lakukan di kampus ini ialah miniatur yang akan terlihat nanti di realitas kehidupan” begitu ujarnya. “Yang dulunya sering mulazamah dengan masayikh (guru) di Masjid Nabawi, ya insyaAllah ia akan menjadi seorang mufti, yang di sini sering memperhartikan keadaan saudara-saudaranya, mengurus keperluannya, ia nanti juga akan menjadi seorang yang dzu Sya’n (berpengaruh) di realitas kehidupan. Dan juga sebaliknya, yang ketika di kampus hanya berdiam diri saja di kamar, nanti juga akan begitu di masyarakat… ”.

Pesan-pesan yang disampaikan ustadz Bachtiar tidak lama namun berisi, dimulai jam 9.30 pagi hingga jam 11.00 siang. Ustadz Bachtiar pada hari itu juga akan berangkat langsung ke Mekah sore harinya. Sehingga kunjungan dipersingkat dan ditutup dengan doa kafaratul majlis lalu foto bersama. [Iskandar Alukhal]